KOTA LAMA SEMARANG SEBAGAI KAWASAN KHUSUS WISATA KOLONIAL
Sejarah perkembangan Kota Semarang dibagi menjadi beberapa tahap. Tahap perkembangan awal (tahun 900 - 1678) dimulai saat Kiai Ageng Pandanaran membangun permukiman pertama di daerah barat daya dari Demak yang kemudian diberi nama Semarang.
Tahap II (tahun 1678-1942) dimulai saat Semarang digadaikan oleh pemerintahan Susuhunan Surakarta kepada pemerintahan Belanda (VOC) karena terbelit hutang. Belanda pun membangun benteng di pusat kota yang berkembang sebagai perkampung Belanda
Kota Lama Semarang bisa dimasukkan dalam salah satu kawasan khusus, karena menurut saya ada beberapa faktor yang menjadi penanda kekhususan kawasan Kota Lama dengan kawasan lain, yaitu;
Kawasan Kota Lama Semarang jika dilihat dari penggunaan lahannya fungsi yang paling mendominasi di kawasan ini adalah bangunan non aktif. Keberadaan fungsi bangunan non aktif tersebar merata di seluruh kawasan tersebut. Penyebab fungsi bangunan yang non aktif adalah disebabkan usia bangunan yang sangat tua.
Sebagian besar bangunan kuno di kawasan Kota Lama memiliki gaya arsitektural kolonial Belanda. Kekhasan bangunan dapat dilihat dari ornamen-ornamen serta unsur dekoratif pada bangunan.
- Aktivitas
Aktivitas yang dikawasan kota Lama Semarang adalah Perdagangan, Jasa, Permukiman dan ada beberapa Industri yang ada disana.
Saat pertama kali datang di kawasan Kota Lama Semarang aroma yang dapat saya tangkap adalah "bau amis" hal ini dikarenakan adanya folder tawang dan sungai yang berada di kawasan ini.
Namun pada waktu malam hari suasananya berubah menjadi sepi. Hanya beberapa titik tempat saja yang terdapat aktivitas seperti disekitar folder tawang, Gereja Blenduk yang banyak terdapat penginapan dan hotel untuk wisatawan
- Street Furniture
Street Furniture di Kota Lama bergaya belanda mendukung suasana kolonial kawasan tersebut.
Landmark utama dikawasan kota lama adalah greja Blenduk
Berdasarkan analisa diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kawasan Kota Lama Semarang merupakan kawasan khusus dengan karakter kawasan wisata kolonial.
Thx Sukses Selalu.........
Comments
Post a Comment